Selasa, 19 Juni 2018

Skytrain di Bandara Soekarno Hatta Beroperasi Sampai Terminal 4

Skytrain di Bandara Soekarno Hatta Beroperasi Sampai Terminal 4  - Tangerang-PT Angkasa Pura II (Persero) lakukan peningkatan pada service kereta layang atau Skytrain Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Direktur Penting PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, peningkatan service kereta berbasiskan Automatic People Mover Sistem ini mencakup menambahkan trainset sampai terintegrasi dengan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta yang sekarang ini dalam persiapan pembangunan.

"Kami akan lakukan peningkatan supaya pemakai layanan Bandara tak perlu menanti lama untuk mobilisasi antarterminal," katanya Selasa 19 Juni 2018.

Peningkatan Skytrain ini, kata Awaluddin dikerjakan dengan memperhitungkan kenaikan gerakan penumpang dari tahun ke tahun. Diluar itu sekitar 80 % sebagian besar pemakai skytrain ialah penumpang.

"Banyak hal yang akan di kembangkan dari skytrain di Soekarno-Hatta ialah gagasan menambahkan 3 trainset kembali di bulan september 2018 hingga nanti akan ada 6 trainset yang bisa mengangkat sampai 352 pax setiap perjalanan," katanya.

Peningkatan setelah itu gagasan pengotomatisan pengoperasian trainset tiada awak. Kecepatannya akan ditambah dari headway yang sebelumnya 13 menit terpangkas jadi 6 menit, hingga frekwensi kereta ikut semakin lebih banyak dari yang ada sekarang ini.

Selain itu keadaan rute existing skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ialah Terminal 1 – Stasiun Kereta Bandara - Terminal 2 – Terminal 3 (pp). Rute ini gagasannya akan diperpanjang ke arah ke gagasan pembangunan Terminal 4 di ruang Soewarna golf serta ke ruang komersial sky city yang sekarang ini juga masih juga dalam gagasan pembangunan.

Image result for Skytrain di Bandara Soekarno Hatta Beroperasi Sampai Terminal 4

Bukan sekedar meningkatkan skytrain sendiri, Angkasa Pura II akan bangun serta menyiapkan sarana simpatisan dari kereta layang ini seperti sky bridge, trek, shelter, dan skema serta persinyalan, yang disebut perihal mendasar dalam pengoperasian skytrain itu.

Mengenai progres pembangunan trek serta shelter step 1, menurut Awaluddin telah 100 %. Sedang progres peningkatan skema serta persinyalan automatis hampir sampai 100 %. " Karenanya ada gagasan peningkatan sky train ini minimun connecting time (MCT) yg dibutuhkan untuk beralih antar terminal semakin lebih efektif."

Skytrain Bandara Soekarno-Hatta mulai dioperasikan 17 September 2017 kemarin. Skytrain adalah moda transportasi tiada awak dengan memakai skema automated guideway transit yang pertama di Indonesia.

Sekarang ini di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mempunyai 3 trainset yang beroperasi dual trek (trek A serta B) dengan trek selama 3.07 km. Kecepatan maksimumnya ialah 30 km/ jam, dengan headway 13 menit serta dwell time 1 menit. Akan tetapi, pengoperasian skytrain sekarang ini masih tetap berbentuk manual, yakni masih tetap menyertakan awak pengemudi di dalamnya.

Vice President of Corporate Commucation PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menjelaskan peningkatan service Skytrain ini adalah salah satunya sisi dari rencana integrasi moda transportasi di Bandara Soekarno-Hatta. "Nanti jalan Skytrain akan melingkari Terminal Bandara Soekarno-Hatta hingga perpindahan penumpang antar Terminal makin gampang," tuturnya.

Skytrain ikut, kata Yado, akan terintegrasi dengan moda transportasi yang lain seperti Kereta Bandara, service taksi, bus serta lokasi TOD Bandara Soekarno-Hatta.