Rabu, 13 November 2019

BI Sebutkan Penyebab Utang Luar Negeri per April Tumbuh Melambat

"BI Sebutkan Penyebab Utang Luar Negeri per April Tumbuh Melambat , Jakarta - Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri atau ULN Indonesia diakhir April 2018 tumbuh melambat. ULN Indonesia diakhir April 2018 tercantum sebesar US$ 356,9 miliar. Banyaknya itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 183,8 dan utang swasta terhitung Badan Usaha Punyai Negara (BUMN) sebesar US$ 173,1 miliar. ULN Indonesia tumbuh 7,6 persen (yoy) diakhir April 2018, melambat dibandingkan dengan 8,8 persen (yoy) pada bulan awalannya, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal dalam informasi tertera, Kamis, 21 Juni 2018. Menurut Agusman, perlambatan ini berjalan pada ULN bagian pemerintah, atau ULN bagian swasta. Ini perlihatkan kepercayaan investor asing pada pengaturan fiskal dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia masih cukup tinggi ditengahnya tekanan likuiditas global. Pada bulan April 2018 pemerintah telah menerbitkan SUN dalam mata uang dolar AS dan Euro (global bonds) dengan format SEC-Registered Shelf yang kemungkinan besar pemerintah menerbitkan obligasi di pasar modal kapan waktu dibutuhkan. Agusman menerangkan penerbitan global bonds ini gunakan peristiwa positif kenaikan ranking utang Indonesia oleh Moody’s pada tanggal 13 April 2018 dari Baa3 (positif) jadi Baa2 (stable), di samping membaiknya kondisi makro ekonomi pada awal April. Pada April 2018 ada pelunasan utang dan pelepasan SBN domestik oleh investor asing, pascakenaikan Fed Fund Rate akhir Maret 2018. Dengan pergantian itu, ULN pemerintah pada April 2018 tumbuh melambat dibandingkan dengan perubahan bulan awalannya jadi sebesar 180,5 miliar dolar AS, kata Agusman. Tentang utang pemerintah itu terbagi dalam SBN (SUN dan SBSN/Sukuk Negara) yang dimiliki oleh nonresiden sebesar US$ 125,1 miliar dan utang dari kreditur asing sebesar US$ 55,4 miliar. Agusman menerangkan pengaturan ULN dengan profesional dan bertanggungjawab ditangani Pemerintah dengan berkepanjangan untuk menjaga sustainabilitas fiskal. Menurut Agusman, ULN swasta tumbuh melambat terutamanya dikendalikan oleh ULN bagian pertambangan, bagian industri pemrosesan, dan bagian service keuangan. Dengan tahunan, perubahan ULN ke-3 bagian itu pada April 2018 semasing sebesar 2,1 persen, 4,3 persen, dan 2,1 persen, lebih rendah dibandingkan dengan perubahan pada bulan awalannya. Agusman menerangkan perubahan ULN bagian penyediaan listrik, gas, dan uap atau air panas (LGA) alami menambahkan dibandingkan dengan perubahan bulan awalannya. Pangsa ULN keempat bagian itu pada keseluruhnya ULN swasta sampai 72,4 persen, relatif sama dengan pangsa pada masa awalnya. Pergantian ULN Indonesia pada April 2018 masih terselesaikan dengan formasi yang sehat, tuturnya. Formasi yang sehat itu, kata Agusman, tercermin dari rasio ULN Indonesia pada Produk Domestik Bruto (PDB) diakhir April 2018 yang tercantum stabil di rata-rata 34 persen. Rasio itu masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers. Negara peers adalah negara dengan grade sama juga dengan atau double B. Agusman menerangkan berdasarkan periode waktu, formasi ULN Indonesia diakhir April 2018 masih didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,7 persen dari keseluruhnya ULN. Menurut Agusman Bank Indonesia bekerja bersama dengan pemerintah terus memantau pergantian ULN dari kian waktu untuk mengoptimalkan fungsi utang luar negeri dalam memberikan suport pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan dampak yang dapat mengubah konsistensi perekonomian. "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar