Sabtu, 02 November 2019

Kasus Bercanda Bom di Lion Air Dosen Frantinus Nirigi Buka Suara

"Masalah Bercanda Bom di Lion Air, Dosen Frantinus Nirigi Buka Suara , Pontianak – Frantinus Nirigi, warga Papua yang terbelit permasalahan informasi bom di pesawat Lion Air JT 687, Senin malam kemarin, jadi perhatian banyak pihak. Terutamanya di almamaternya, Fakultas Pengetahuan Sosial dan Pengetahuan Politik, Universitas Tanjungpura. Tidak penah pulang kampung selama berkuliah di Kalimantan, sekalinya akan pulang malah diserang permasalahan informasi bom palsu. “Memang bicaranya cepat. Aku saja masih minta dia mengulang kalimat jika ada yang tidak jelas. Jadi mungkin salah dengar,” papar Pardi, seseorang doktor di Fakultas Pengetahuan Sosial dan Pengetahuan Politik Untan, yang dosen pembimbing Nigiri, 29 Mei 2018. Baca juga: Hukuman Bercanda Bawa juga Bom dan Pembuka Paksa Jendela Lion Air Nirigi adalah mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua. Dia asal Wamena, dan selama menempuh kuliah tahun 2010 di Kalimantan Barat, belum pernah pulang ke kampungnya. “Biayanya mahal. Dia cerita bisa sampai Rp 10 juta bila ingin pulang. Karenanya dia bertahan. Dari Jayapura ke tempat aslinya harus menempuh waktu empat jam perjalanan ,” tutur Pardi. Nirigi kenyataannya sudah lulus tahun tempo hari. Tapi baru bisa pulang tahun ini. Diduga Nirigi mengumpulkan uang lebih dulu. Pardi tidak menampik kesempatan ada stigma dalam lihat penampilan Nirigi jadi orang Timur Indonesia. “Kesannya keras. Walaupun sebetulnya tidak kok. Semoga apa yang dituduhkan tidak benar,” paparnya. Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak, Ajun Komisaris Besar Polisi Wawan Kristyanto, menerangkan belum putuskan status tersangka pada Nirigi. “Masih dicheck, dan didalami,” katanya. Nirigi saat ini masih ada pada kontrol di Polresta Pontianak. Agar tidak simpang siur, Polresta Pontianak akan mengeluarkan hasil kontrol Nirigi. Terhitung kebenaran dari informasi awal bila Nirigi berteriak bawa serta bom di tas bawaannya, seperti yang telah diberitakan banyak media online. Informasi lainnya, menjelaskan bila dialek Nirigi yang cepat menyebabkan beberapa orang salah dengar. Nirigi menjelaskan, “hati-hati ada laptop, Bu,” tapi pihak lain mendengarnya ‘bom’. Nirigi dibawa ke ruangan terpisah untuk menjelaskan perkataannya. Tetapi mendadak semua penumpang kuatir. Salah seseorang penumpang membuka pintu darurat, walaupun sebetulnya awak kabin Lion tidak memberikan panduan. Seseorang penumpang lalu membuka paksa pintu darurat, sampai penumpang keluar dari atas sayap pesawat dan terjun turun. Menyebabkan ada yang alami beberapa cedera dan dirawat di rumah sakit. Polisi menjelaskan belum memeriksa terkait ini. “Tidak ada laporan dari pihak Lion Air. Nantinya tunggu selesai penyidikan,” katanya. (*) Lihat video: Strategi Pendiri Bukalapak Bisa Merayu 3 juta-an Pelapak "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar